KEGIATAN CUCI TANGAN DENGAN SABUN SEBELUM MASUK MASJID

Ahmad Suherdi

Jum'at, 27 Maret 2020. Ponpes Manba'ul 'Ulum Tunggulsari

Jumatan hukumnya adalah fardu ain bagi setiap laki-laki yang sudah balig/mukallaf. Banyaknya jamaah dalam sholat jumat menurut Imam Syafi'i adalah sekitar 40 orang Islam yang sudah diwajibkan melaksanakan jumatan juga semua orang tersebut bermukim di desa tersebut.

Berita pandemi sudah banyak beredar. Himbauan untuk meliburkan kegiatan jumatan juga sudah diberlakukan dibeberapa daerah. Di pondok Manbaul Ulum masih mengadakan jumatan karena masih dirasa aman-aman saja lingkungan desa tunggulsari ini. 

Pada jumatan kali ini nampak pemandangan yang berbeda dari biasanya. Semenjak adanya berita pandemi virus corona menjadi viral, semua dihimbau untuk selalu menjaga kebersihan dan menjaga jarak minimal satu meter agar penularan virus corona tidak semakin meluas.

Pamandangan yang berbeda itu adalah adanya tempat cuci tangan menggunakan sabun yang di taruh di depan teras masjid. Kang Yoga selaku santri pondok pesantren Manba'ul Ulum ikut berpartisipasi memberikan sabun cuci tangan pada setiap jamaah yang hendak masuk ke dalam masjid.

Tempat pancuran air yang digunakan untuk mencuci tangan menggunakan wadah galon air mineral. Air galon bukanlah air minun kemasan yang siap diminum, melainkan itu adalah air dari keran tempat wudhu yang sengaja dimasukkan ke dalam galon.

Dengan cara mencuci tangan diharapkan menjadi langkah kecil untuk mencegah penyebaran virus corona ini. Ketika kita rajin mencuci tangan dengan air dan sabun maka akan menjadikan tangan bersih dan terbebas dari berbagai kuman.

Masyarakat yang datang ke masjid menyambut dengan baik kegiatan cuci tangan ini. Masyarakat juga sadar bahwa dengan menjaga kebersihan kita akan bisa terbebas dari berbagai penyakit. 

Semoga kebiasaan menjaga kebersihan bisa selalu tertanam di dalam diri setiap orang. Dengan bersih maka akan menjadikan terbebas dari penyakit. 

Pandemi virus corona semoga segera berahir dan bisa beraktifitas seperti sedia kala.

Aaamiiin...

Palembang, 18 April 2020.