Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mendidik Karakter Anak Dengan Belajar di Alam

 Ahmad Suherdi


Mendidik Karakter Anak Dengan Belajar di Alam

Pendidikan memang sangat dibutuhkan perannya dalam mengembangkan bangsa ini. Salah satu hal yang harus di bentuk pada diri anak adalah karakter mereka. Membentuk karakter sejak dini tentunya akan menimbulkan dampak positif kedepannya.

Ada sebuah sekolahan Alam yang berada di kabupaten Tulungagung Jawa Timur. Saya sempat mengunjungi sekolahan alam tersebut karena penasaran saya. Ada hal yang unik dalam area sekolahannya. Banyak sekali pohon-pohon besar yang rindang. Tumbuhan bunga juga nampak menghiasi area sekolah.

Selain itu, pembelajaran Al-qur’an juga diajarkan dengan cara menghafal. Suana sejuk menjadikan anak-anak merasa nyaman berada pada area sekolahan. Ruangan kelas pun didesain sederhana. Tanpa ada tembok yang menutup rapat-rapat. Udara sejuk bisa bebas berhembus kepada anak-anak yang sedang belajar. Ditambah lagi pemandangan alam secara langsung dapat menjadikan ketenangan sendiri pada diri anak.

Juga, anak-anak diajak untuk jalan-jalan ke sawah, sungai, peternakan sapi dan lainnya. Tentu ini akan menambah daya kreativitas pada diri anak. Dan juga anak-anak diajak berinteraksi dengan masyarakat sekitar. Anak-anak sering diajarkan untuk saling berbagi dengan cara membagikan nasi kotak kepada para tukang becak yang sedang mangkal. Dari sini akan terbentuk sebuah karakter peduli sosial.

Tak hanya itu, tujuan anak-anak diajak sawah, sungai adalah supaya anak-anak ini terbentuk karakter peduli lingkungan. Bila karakter baik itu terbentuk sedini mungkin, maka besar kemungkinan pada masa yang akan datang dia melakukan hal yang positif.

Praktik secara langsung di alam adalah sebuah cara agar anak-anak lebih mengeksploasi kemampuannya. Bayangkan saja ketika anak-anak hanya di kelas saja menjelaskan ceramah guru lalu kurang dalam interaksi di alam, tentunya kemampuannya kurang terasah. Dan ini akan menjadikan anak-anak kurang pede dalam bertindak.

Mungkin juga kegiatan yang saya sebutkan tadi bisa diterapkan pada sekolah konvensional. Dengan mengajak anak-anak mengenal dan berinteraksi dengan alam secara langsung, maka kreativitas anak-anak benar-benar akan tumbuh secara perlahan. Tugas guru hanyalah membimbing dan anak-anak mengekspresikan kemampuannya di alam.

Ini juga sangat efektif dalam dunia pendidikan. Tak semuanya harus diberikan teori-teori saja, namun juga berikanlah anak melakukan kebebasan di alam. Nuansa belajar seperti ini tentunya akan menyenangkan pada diri anak-anak. Bukan hanya itu, anak-anak akan lebih semangat untuk berlama-lama belajar di sekolah.

Efek baiknya ketika mereka berlama-lama di sekolah untuk belajar adalah perlahan mengurangi jam bermain game di smartphone-nya. Begitu sebaliknya, bila mereka bosan berlama-lama di sekolah, maka besar kemungkinan akan menghabiskan banyak waktunya bermain game.

Mengajarkan ilmu agama di dalam kelas adalah sebuah kewajiban dalam menyampaikan ilmu secara teori. Namun, dalam prakteknya bisa dilakukan di lingkungan alam. Teori yang telah didapatkan bisa dipraktiknya di lingkungan masyarakat. Tentu aktivitas semacam ini sangat mengena dan mudah diingat oleh anak-anak.

Banyak sekali manfaatnya menggunakan alam sebagai media dan sumber belajar. Salah satunya adalah tidak membutuhkan banyak biaya. Pun, alam akan menyediakan media pembelajaran secara kompleks. Seperti contoh pembelajaran akidah akhlak materi saling membantu misalnya. Ini bisa diajarkan kepada anak-anak untuk keluar kelas dan membuat rencana membantu tukang becak dengan diberi nasi kotak umpamanya. Inikan suatu potensi yang bisa membangkitkan kepekaan pada diri anak-anak. Sebab anak-anak bisa secara langsung melakukan kebaikan tersebut, bukan sekedar melihat tayangan video saja.

Pada dasarnya alam telah memberikan segalanya dalam pembelajaran. Semua fasilitas yang berada di alam disediakan secara gratis. Sebagai pendidik juga harus bisa memanfaatkannya sebagai penyeimbang pembelajaran di dalam kelas dan di luar kelas. Semoga pendidikan di Indonesia semakin maju. Aaamiiin.





Ahmad Suherdi, M.Pd

2 komentar untuk "Mendidik Karakter Anak Dengan Belajar di Alam"

  1. Betul selali pak bahwa alam memberikan segudang pengalaman belajar yang menarik. Tetapi, sekolah berbasis alam di Tulungagung jumlah nya masih sedikit. Semoga seklah alam dapat menginspirasi sekolah2 formal lainnya yang identik dg pembelajaran d kelas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bu memang harus diberikan ruang belajar lebih luas untuk anak didik... Terimakasih kunjungannua

      Hapus