Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Waktunya Pulang dan Menyambut Indahnya Dunia

Ahmad Suherdi


Awalnya tidak menyangka bisa berada di tempat ini. Hanya saja dulu melihat tempat itu dari kejauhan saat sedang melewati jalanan itu. Sempat sih berpikiran sedang apa mereka disana, apa yang mereka lakukan setiap harinya dan banyak pertanyaan yang muncul kala itu.

Saat waktu terus berlalu, tanpa disangka rasa sakit di badan tidak kunjung sembuh. Panas dingin di tubuh setiap hari terasa dan bahkan ingin mandi saja tidak kuat dengan dinginnya. Kalau istilah bahasa orang jawa adalah "gregesi". 

Setelah itu, hilanglah indera penciuman selama kurang lebih empat hari. Pada waktu indera penciuman tidak berfungsi, rasanya sungguh tidak mengenakkan. Bau yang paling menyengat sepeti Bayclin juga tidak bisa tercium. Apalagi minyak wangi, dikira wanginya hilang tinggal airnya saja hehehe.

Alhasil diputuskanlah untuk periksa di Puskesmas terdekat. Hal ini dilakukan agar bisa mendapatkan obat dari dokter. Sebab, panas dingin di tubuh tidak hilang dan ditambah lagi kepala sangat pusing sekali waktu itu. 

Setelah sampai di Puskesmas, sang dokter menanyakan rentang keluhan yang diderita. Saat mengetahui bahwa badan panas dingin dan tidak bisa mencium bau, disuruh lah untuk melakukan tes swab. Segeralah menuju ruang labolatorium untuk swab.

Alat swab itu dimasukkan ke dalam lubang hidung. Rasanya tidak sakit sih cuma agak geli aja gitu. Sempat takut sih karena mendapati gejala sepeti terkena covid-19. Namun, pada saat itu masih positif thinking bahwa tidak akan terjadi apa-apa.

Hasil swab keluar setelah 2 hari. Ternyata hasilnya positif covid-19. Langsung saja diminta untuk menjalani karantina di Rusunawa-Mahad Tulungagung. Saat itu takut sih, tapi abah menenangkan agar jangan panik.

Setelah menjalani masa karantina, terjawab sudahlah pertanyaan selama ini tentang aktivitas pasien di gedung Rusunawa-Mahad itu. Ternyata, malah masuk ke dalam tempat tersebut. Itu merupakan pengalaman yang sebenarnya agak mengerikan sih, namun dari pengalaman tersebut banyak pengetahuan yang didapatkan.

Banyak sekali pelajaran yang bisa didapatkan di dalam tempat karantina tersebut. Salah satunya adalah keakraban para pasien saat mengobrol bersama. Mereka seakan mendapatkan keluarga baru di tempat itu.

Setiap hari, mereka saling berbagi canda dan tawa. Mereka juga saling menyemangati satu sama lainnya untuk sembuh dan pulang. Hal seperti itulah yang menjadikan mereka menjadi sehat kembali dan bisa segera pulang untuk bertemu keluarga.

Hari itu, kepulangan sudah di depan mata. Rasa bahagia tentu saja dirasakan para pasien yang sudah dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang. Sebab, bisa bertemu keluarga, teman dan orang-orang tercinta lainnya.

Semoga pandemi segera berakhir dan orang-orang bisa melakukan aktivitas seperti sedia kala dengan penuh kebahagian. Oleh karena itu, mari putus mata rantai penyebaran covid-19 dengan cara menaati protokol kesehatan dan peraturan lainnya. Jaga kesehatan dan semangat menjalani hari dengan senyuman.


Tulungagung, 04 Februari 2021

1 komentar untuk "Waktunya Pulang dan Menyambut Indahnya Dunia"