Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Terimakasih Ayah Ibu Telah Menjagaku

Ahmad Suherdi


Pagi ini, menjalani rutinitas seperti biasanya yakni berolahraga agar badan menjadi sehat, bugar dan imun membaik. Olahraganya tidak berat sih, cuma lari - lari saja. Orang - orang disini juga melakukan aktivitas olahraga yang sama.

Matahari pagi ini juga sangatlah cerah serta dibarengi sedikit hembusan angin yang berusaha menyentuh kulit ini. Hawa dingin tersebut mulai tidak dirasakan karena suhu panas tubuh mulai membakar kalori di dalamnya. Keringat mulai keluar dari pori - pori kulit dan mulai merasakan lelah.

Olahraga pagi ini, saya melihat ada anak kecil bersama ayah dan ibunya. Dia nampaknya agak sedikit malu - malu ketika melihat orang - orang disekitarnya. Sang ayah terkadang menggendong dia saat mulai merengek. Kemudian sang ayah meyakinkan dia bahwa tidak ada yang perlu di takutkan.

Si adik kecil mulai perlahan berjalan dengan didampingi ayah dan ibunya. Dia mulai yakin dengan langkah - langkahnya untuk berjalan. Ayah ibunya tetap mengawasinya dari belakang dengan penuh kegembiraan melihat putranya sudah mulai berani melangkah.

Sesekali, si adik kecil menoleh kebelakang dan menunggu ibu dan ayahnya. Nampak sekali kegembiraan di antara mereka. Sungguh ini mengingatkan saya pada masa kecil saat bersama bapak dan emak.

Waktu dulu, saya sering diajak bapak dan emak naik sepeda ontel. Saat itu, saya duduk di bagian depan stang yang sudah didesain ada tempat duduknya. Saya di ajak berkeliling melihat - lihat pohon - pohon sawit yang masih belum tinggi pada waktu itu. Benar, saya tinggal di Sumatera dengan banyak pohon sawit di sekitar arena desa.

Rasa gembira saya rasakan pada waktu itu karena bapak dan ibu selalu memberikan perhatian kepada saya. Mereka melakukan apapun demi memberikan yang terbaik untuk saya. Itu, adalah jasa yang tidak akan bisa saya balas dengan materi sebanyak apapun. Hanya saja, tugas saya sekarang adalah memberikan kebahagiaan dengan menjaga amanah yang mereka berikan.

Amanah tersebut adalah saya harus lulus kuliah tepat waktu. Dari situ, saya tidak pernah menyia-nyiakan waktu saat menjalani masa belajar. Saya selalu berusaha menjadi yang terbaik saat pembelajaran di kelas. Berusaha aktif dalam diskusi dan aktivitas publik speaking lainnya. Alhasil, sekarang aku bisa lulus sampai jenjang Pascasarjana tepat waktu. Semua itu atas ridho orang tua saya.

Si adik sekarang menjadi lebih percaya diri terhadap langkahnya. Dia mulai berani berjalan sendiri tanpa harus dipegangi ayah ibunya. Ini, adalah langkah awal dia untuk menjadi laki - laki pemberani saat dewasa nanti. Semoga. Tetap menjadi anak yang shalih ya adik kecil. Patuhi apa saja perintah baik dari ayah dan ibu. Semangat.


Tulungagung, 25 Januari 2021

 

Posting Komentar untuk "Terimakasih Ayah Ibu Telah Menjagaku"