Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sedikit Barokah Dari Menulis

 Ahmad Suherdi


Menulis memang hobi saya sejak awal masuk kuliah. Dulu, saya membeli buku diary untuk sekedar mencatat setiap pengalaman yang telah dilalui pada hari itu. Rutinitas tersebut saya lakukan supaya ada sebuah ingatan yang tercatat di dalam sebuah buku agar suatu saat nanti bisa membacanya kembali. 

Bentuk tulisan tangan saya memang kurang bagus. Namun saya tetap menulis karena itu untuk pribadi diri saya. Pernah suatu ketika tas berisi laptop dan barang-barang penting lainnya termasuk buku diary hilang dicuri seseorang. Waktu itu saya sedang menjalankan sholat asar di masjid dekat kampus. Setelah sholat jamaah selesai saya berjalan di serambi tempat menaruh tas tersebut. Setelah sampai, ternyata tas saya sudah tidak ada. Mungkin hal tersebut terjadi karena saya juga teledor menaruh tasnya.

Kemudian saya membeli buku diary baru dan mulai menulis dari awal lagi. Tulisan demi tulisan saya ukir kembali dibuku diary terebut. Saya memulai dengan lembaran-lembarang baru yang berisi cerita baru pula. Semoga, catatan baru ini menjadi awal untuk semakin rajin lagi menulis.

Waktu semakin berlalu, saya mulai mengenal tentang website bernama blogger. Di sana saya mulai mempelajari bagaimana menggunakan blogger ini. Setelah melihat beberapa tutorial membuat akun blog, saya mencoba untuk langsung saja beraksi. Alhasil saya mempunyai akun blog yang sekarang ini kali baca beberapa artikel dari saya. 

Lalu, setelah masuk Pascasarjana, saya mengenal salah satu dosen bernama Dr. Ngainun Naim. Beliau sangat suka sekali menulis, bahkan karyanya sudah banyak diterbitkan. Tidak hanya itu saja, buku bacaan beliau sangat banyak sekali sehingga lemari nampak penuh sesak menyimpan buku-buku tersebut. Saya sangat mengagumi beliau karena konsisten dalam beliterasi.

Saya belajar banyak dari beliau dan terus meningkatkan kemampuan menulis melalui blogger tersebut. Beliau selalu berkata bahwa "luangkanlah waktu untuk menulis bukan menunggu waktu luang". Kata-kata selalu saya ingat dan saya aplikasikan di dalam diri saya. Alhasil, banyak tulisan yang sudah saya terbitkan di herdiksumsel.blogspot.com. Sampai sekarang saya mencoba meluangkan waktu untuk menulis.

Barokah dari konsisten saya selalu menulis ternyata menghasilkan pundi-pundi rupiah. Kok bisa, iya bisa karena saya ikut menjadi freelance disalah satu website ternama. Awalnya saya mencoba mendaftarkan diri dan berkah dari rutinitas saya menulis menjadikannya saya diterima gabung bersama mereka. Mereka menyukai tulisan saya dan dianggap mampu mengikuti rutinitas di website mereka.

Banyak sekali ilmu menulis tentang artikel di website tersebut. Selain itu, ada bayarannya juga. Memang tidak seberapa, namun HP yang saya inginkan bisa terbeli melalui gaji menulis tersebut. Alhamdulillah uang jajan sudah bisa mencari sendiri. Semua itu lantaran semangat dan semangat untuk menulis.

Namun, menulis itu bukan untuk semata-mata mencari gaji atau semacamnya. Menulis merupakan suatu perbuatan yang dapat meningkatkan pengetahuan bagi penulis maupun si pembacanya. Ketika nantinya diajak gabung di website besar, maka itulah bonusnya. Mereka tidak serta merta merekrut seseorang yang tidak pernah menulis, melainkan mereka melihat hasil karya seseorang tersebut dan akan merekrut bila karyanya baik. 

Jadi semangatlah menulis setiap waktu. Sebab berkembangnya bangsa Indonesia berawal dari budaya masyarakatnya yang mau membaca dan menulis. Oleh karena itu, mari tingkatkan semangat menulis di dalam diri kita.



Tulungagung, 02 Desember 2020

2 komentar untuk "Sedikit Barokah Dari Menulis"