Piknik Bareng Bapak DPRD OKI di Pantai Gemah Tulungagung
Ahmad Suherdi
Hari itu tiba-tiba saja handphone saya berbunyi "tanda masuk chat whatsapp". Ternyata itu dari bapak Choiri (anggota DPRD OKI Palembang) yang mengabari telah sampai di Ponpes Darussalam Bandi Campurdarat Tulungagung. Sesegera saya minta izin untuk menemui beliau di sana.
Saya mengajak teman-teman mahasiswa Sumatera lainnya untuk menemui beliau. Mereka adalah Windi, Azizah, Toha, dan saya sendiri. Tidak hanya itu, saya juga mengajak kang Sholeh "teman pondok" untuk ikut bersama menemui beliau. Waktu itu kebetulan bertepatan hari jum'at. Rencana sih waktu pagi berangkat kesana, tapi karena ada kesibukan lain, kemudian berangkatnya setelah sholat jum'at.
Siang itu memang matahari sangat panas-panasnya. Namun, demi rasa ingin bertemu dengan beliau yang memang dulu juga guru di MTs, menjadikan saya tetap berangkat. Saya dan kang Sholeh berangkat dengan menggunakan motor jadul karisma tahun 2004. Dulu motor itu warisan dari bu Nyai Ponpes Darussalam Bandil Campurdarat. Walaupun jadul, namun masih bisa buat mengantarkan saya untuk tholabul ilmi dan silahturahim.
Sesampainya di sana, kami dan teman-teman langsung memarkirkan motor di depan area ndalem bu Nyai. Kami ternyata disambut dengan sangat baik. Saya dan teman-teman sungkem "salaman mencium tangan" dengan beliau-beliau yang berada dalam ruang tamu tersebut. Ada pak Choiri, bu Nyai Fatimah, bu Is, dan beberapa tetangga yang datang di ndalem situ.
Obrolan kami dimulai dengan menanyakan kabar dan masa perkuliahan. Obrolan semakin renyah dengan sajian jajanan-jajanan yang di sediakan. Monggo di sambi jajane "suruh bu Nyai Fatimah kepada kami". Inggih "jawab saya sambil mengambil jajan di dalam toples". Saya dan teman-teman menikmati makanan yang disediakan.
Tiba-tiba bapak Choiri mengajak piknik ke pantai gemah, yang berada sekitar 20 menit dari ndelem bu Nyai. Kami mengiyakan ajakan beliau. Saya membawa motor jadul untuk naik tanjakan menuju pantainya. Oper kosneling gigi 2 - 3 an saja yang saya gunakan karena motornya agak maksa kalau ditanjakan. Alhasil perjuangan motor jadul saya bisa sampai di pantai gemah.
Sudah lama sekali tidak liburan ke pantai. Ini adalah kesempatan yang sangat luar biasa. Awalnya sih niat silahturahmi sowan, eehh bonusnya liburan di pantai. Hehehe.
Suasana pantai lumayan ramai pengunjung. Terdapat spot foto baru yaitu foto bersama ular raksasa. Seriuss, ularnya besar banget. Kalian bisa merasakan sensasi berfoto dengan ular dan memegang ular raksasa tersebut dengn harga tiket masuk 5000 saja per orang. Terdapat sekitar 4 ular raksasa yang bisa kalian pegang-pegang, atau berfoto bersamanya.
Setelah puas bermain bersama ular raksasa. Ehh, tapi saya agak sedikit geli pas megang ular nya hehehe. Kemudian saya dan teman-teman kembali menuju bibir pantai untuk berfoto-foto riya. Ada sih sewa atv "sejenis motor roda empat" untuk dipakai berkeliling pantai nya. Harganya lumayan mahal sih, dari pada penasaran datangi aja lokasi pantai gemahnya hehehe. Sekaligus main sama ular raksasa ya hehehehe.
Hari sudah semakin sore, kami diajak sama pak Choiri makan-makan bareng sambil menikmati suasana pantai dengan hembusan angin sepoi-sepoi. Menu yang sangat luar biasa, oseng cumi, ikan bakar dan lain sebagainya. Pokoknya ini adalah nikmat Allah yang luar biasa sekali. Senantiasa bersyukur dari apa yang telah diberikan kepada kita.
Waktu sudah samakin sore. Setelah sholat asar, kami bergegas pulang ke ndalem bu Nyai Fatimah. Sebelum itu kami berfoto bersama untuk mengenang kenangan ini. Sungguh, ini adalah hari yang sangat luar biasa bisa bersama dengan beliau-beliau. Semoga beliau-beliau selalu diberi kesehatan dan keselamatan selalu. Aaamiiin.
Tulungagung, 23 Agustus 2020.
Makin banyak spot menarik di Gemah👌. Tulisan yang informatif.
BalasHapusInggih bu ada ular raksasa
HapusJadi pingin ke sana
BalasHapusMonggo hehehe murah meriah teng mriko
BalasHapus