Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kenangan Bersama Memey Sie Kucing Santri

Ahmad Suherdi


Memey adalah kucing anggora betina yang dulu dibawa kang Alpan ke pondok. Dulu sie Memey masih berusia kekitar satu bulanan. Begitu imutnya sie Memey waktu itu. Sie Memey suka Berlari-lari kesana kesini. Sie Memey perlahan berkenalan dengan kang Santri di pondok. Awalnya sie Memey malu-malu, tapi lama kelamaan sie Memey main nimbrung saja sama kang-kang.

Sie Memey adalah kucing yang unik. Dia mempunyai kebiasaan istiqomah ikut mengaji. Entah dia paham atau tidak, namun dia selalu diam dan seolah memperhatikan setiap kajian kitab yang dibacakan oleh Abah Kyai. Terkadang sie Memey juga berjalan kesana kesini saat pengajian kitab dimulai. Pernah juga sie Memey berjalan mendekati Abah saat mengaji, seolah ingin lebih dekat dengan orang 'Alim. Dia selalu duduk diam dan menggerakkan ekornya seolah seperti kang dan mbak santri yang menggerakkan pena untuk mencatat setiap bacaan Abah Kyai. 

Waktu ngaji diniyah bada magrib dan 'isya, sie Memey selalu datang ke dalam kelas. Terkadang dia ngglibet "duduk manja" di area kaki kang-kang. Sie Memey juga pernah duduk di samping ustadz yang mengajar di depan. Sie Memey seolah ingin lebih dekat orang 'alim dan ingin memberi motivasi kepada kang santri untuk semangat mengaji. Sungguh itu sebuah hal yang luar biasa yang dilakukan oleh seekor kucing anggora.

Sie Memey adalah seekor kucing biasa sama seperti kucing-kucing lainnya. Namun, sie Memey memiliki sebuah keunikan. Saya jarang sekali bahkan hanya beberapa kali mendengar sie Memey bersuara "meong". Sie Memey banyak diam dan selalu menampakkan wajah imutnya. Pernah suatu ketika saya tidur siang dan dia tiba-tiba ikut tidur di atas sarung yang saya pakai. Spontan saya merasa kaget. Tempat tidur siangnya yaitu di madrasah kelas 1 bagian pojok utara sebela timur. Setiap saya tidur siang di madrasah kelas itu, sie Memey selalu datang untuk menemani. Memang kita tidak bisa ngobrol dengan kucing, namun saat kita berbuat baik dengan binatang, maka binatang tersebut akan berbuat baik pula dengan kita. Begitu juga dengan sie Memey.

Kemarin sie Memey mengalami keracunan saat memakan seekor tikus. Biasanya dia makan makanan sereal yang khusus disiapkan. Mungkin sifat aslinya kucing muncul dan ingin bermain dengan seekor tikus. Tikus tersebut ternyata sudah terkena racun tikus dan akhirnya sie Memey bermain dengan tikus yang telah terkena racun itu. Berbagai upaya sudah dilakukan oleh para kang pondok. Sie Memey sudah dibawa ke dokter hewan, namun kondisi sie Memey yang sedang hamil menjadikan fisiknya semakin melemah. Sie Memey sudah tidak bisa terselamatkan. Sie Memey akhirnya mati dan dikuburkan di area belakang masjid. Para kang santri berduka atas kepergian sie Memey. Selamat jalan Memey kenanganmu akan selalu ada untuk kami.

Sie Memey adalah sosok kucing biasa. Kalau kita bisa bertafakur dari sie Memey kita akan melihat betapa semangatnya sie Memey untuk selalu hadir saat jam mengaji. Mungkin sie Memey tidak paham apa yang diucapkan manusia, namun dia bisa merasakan betapa nyamannya ketika dekat dengan orang 'alim. Hikmah adanya sie Memey adalah menyemangati kita untuk semangat mengaji. Sie Memey telah menjadi santri beberapa tahun di pondok. Tingkahnya yang lucu dan imut menjadikan para kang semangat lagi ketika sudah lelah beraktivitas seharian. Selalu ada saja yang dilakukan Memey untuk menghibur para santri. Semoga kenangan sie Memey menjadikan lebih semangat lagi untuk mengaji.

Selamat jalan Memey, kenanganmu adalah hal terindah dalam pondok.


Palembang, 07 Juli 2020.

4 komentar untuk "Kenangan Bersama Memey Sie Kucing Santri"