Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Santri Rindu Kyai

Ahmad Suherdi


Sahabat. Sebagai seorang santri pastinya selalu merindukan belajar ngaji dengan sang Kyai. Nasehat-nasehat mutiara sering terdengar dan merasuk ke dalam hati para santri. Memang, dengan mengaji hati kita bisa menjadi tenang. 

Aku pernah mendengar dawuh Abah bahwa "ketika kita tholabul 'ilmi (mengaji) maka seluruh makhluk akan mendoakan kita. Seperti batu, pohon, ikan-ikan serta para malaikat" semua akan mendoakan kebaikan kepada kita. Semoga kita selalu mendapatkan barokah doa dari Kyai. Aaamiiin.

Ketika di pondok bukanlah tanpa godaan, melainkan bermacam-macam godaan menjadi warna-warni hidup di pondok. Mengantuk, rasa malas, tidak betah, rindu rumah dan lainnya adalah segelintir godaan sebagai seorang santri. Sebagai santri baru atau santri lama tertunya merasakan hal itu, namun sang Kyai terus memanjatkan doa dan selalu memberikan mutiara dawuhnya agar para santri menjadi betah dan menjadi bersemangat lagi untuk mengaji. 

Hari ini 10 Juni 2020 adalah awal permulaan ngaji madrasah di pondok. Kitab-kitab baru akan menjadi teman kami setiap hari. Coretan huruf pegon menjadi warna bagi kami. Guyonan dikala lelah bersama santri lain adalah obat ketika rasa rindu akan rumah itu datang. Sungguh hati ini sangatlah rindu akan hal itu.

Permulaan ngaji dibuka dengan bacaan shalawat al-barjanji. Terdengar suara merdu Abah yang dikirim kang pondok melalui whatsapp sedang membaca shalawat al-barjanji. Kiriman foto Abah sedang membaca shalawat al-barjanji juga menambah rasa kerinduan pada beliau. Sungguh hati ini rindu.

Sebagai seorang santri dari pulau seberang "sumatera selatan" tentunya akan sangat rindu sekali bila lama tidak bertemu dengan Kyai. Sebetulnya kami ingin terus di pondok, namun kami juga punya orang tua di rumah yang menginginkan kami pulang saat pondok sudah liburan "liburan menjelang 'idul fitri". Perjalanan kamipun tidak sebentar, perlu waktu dua hari-an agar bisa sampai kerumah. Itupun ditempuh perjalanan darat dengan menggunakan bis.

Awalnya kami mengira libur sebelum puasa adalah hal yang sangat menyenangkan, karena bisa lebih lama di rumah. Ini adalah hal yang berbeda dari biasanya. Biasanya kami pulang setelah puasa ke-23 dan kembali ke pondok 10 Syawwal. Waktu yang sangat singkat saat di rumah. Namun, sekarang kami merasa agak bosan dan jenuh karena terlalu lama di rumah. Kami ingin segera kembali ke pondok untuk mengaji lagi dan berkumpul dengan santri-santri yang lain.

Pandemi covid-19 lah yang menjadi penghalang kami untuk berangkat ke pondok. Kami santri dari luar pulau belum diperbolehkan melakukan perjalanan ke Jawa. Banyak sekali persyaratan yang harus dilakukan. Protokol kesehatan dimasa pandemi harus diperketat. 

Info dari pengurus pondok bahwa pondok masih menerima kedatangan santri dari area yang dekat dengan pondok. Untuk santri yang dari luar pulau masih belum diperbolehkan datang. Kami dihimbau untuk menunggu situasi mereda terlebih dahulu. Hati kami santri pulau seberang bersuara "sampai kapan seperti ini, sungguh kami sudah rindu dengan Kyai".

Semoga kami bisa secepatnya kembali ke pondok untuk belajar mengaji.


Aaamiiin.


Palembang, 10 Juni 2020


Posting Komentar untuk "Santri Rindu Kyai"