Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

KESABARAN MALAIKAT PENCATAT AMAL BURUK

Ahmad Suherdi

Gambar hanya Ilustrasi


Malaikat yang wajib kita ketahui jumlahnya ada 10 malaikat. Salah satunya adalah malaikat 'Atid "malaikat pencatat amal buruk" yang senantiasa setiap saat mencatat amal keburukan yang telah kita perbuat.

Terkadang kita selaku manusia biasa sering lalai malakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah. Perbuatan disengaja maupun tidak disengaja. Sepertihalnya pernah bolos madrasah, bolos sekolah, mengabaikan nasehat orang tua dan lain sebagainya. Seperti tugasnya malaikat 'Atid pasti akan mencatat setiap perbuatan amal buruk kita. 

Aku pernah mendengar Abah dawuh saat mengurai isi sebuah kitab. Inti dawuh beliau bahwa ketika ada seseorang yang berbuat buruk, maka malaikat pencatat amal buruk tidak langsung mencatat amal buruk tersebut. Malaikat pencatat amal buruk akan menunggu beberapa saat barang kali orang yang telah melakukan kesalahan tersebut akan bertaubat. Betapa sabarnya malaikat 'Atid. Begitu juga Rahman Rahimnya Allah kepada hamba-Nya.

Kita diajarkan nabi untuk selalu senantiasa bertaubat. Salah satunya dengan senantiasa mengucap kalimat istigfar. أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ 

Ada juga lafadz sayyidul istigfar

للَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ،
أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

Di dalam buku risalah hidayah ponpes Hidayatul Mubtadi-en Ngunut Tulungagung menuliskan sebuah hadits bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: "Barangsiapa membaca do'a sayyidul istigfar pada siang hari dengan penuh keyakinan kemudian mati pada hari itu sebelum sore, maka orang itu termasuk ahli syurga. Dan barangsiapa yang membacanya pada malam hari dengan penuh keyakinan kemudian mati sebelum pagi, maka juga termasuk ahli syurga."

Betapa mulianya kita sebagai umat Rasulullah SAW. Ketika lalai berbuat maksiat maka saat itu dan dimanapun kita berada kita bisa bertaubat dengan istigfar. Berbeda dengan umat nabi sebelumnya. Seperti contoh umat Nabi Nuh yang ditenggelamkan, umat Nabi Lut yang bumi nya di balik, umat Nabi Musa yang juga ditenggelamkan . Jadi kita sebagai umat Rasulullah senantiasa memohon ampunan dan tidak akan mengulanginya lagi.

Saya pernah mendengar dawuh gus Baha di dalam ceramah beliau di Yutub. Inti dawuh beliau adalah "kita jangan hanya ingat kesalahan saja malainkan ingat perbuatan baik yang telah kita lakukan. Kita senantiasa bersyukur telah melakukan kebaikan". Abah juga pernah dawuh "ketika seseorang melakukan keburukan/maksiat, maka segeralah dibarengi dengan perbuatan baik". Dalam sebuah kitab minhajul qowwim juga pernah dibahas Abah bahwa "ketika lalai telah melakukan kesalahan/maksiat, maka disunahkan untuk segera bersedekah".

Dapat kita pahami dari dawuh para alim ulama bahwa dengan senantiasa berbuat baik, maka diharapkan perbuatan baik tersebut bisa menutup kesalah-kesalahan yang telah lalai kita lakukan. Contoh perbutan baik seperti membaca al-Qur'an, melakukan sholat sunnah, mengaji, bersedekah dan lainnya. Semoga kita senantiasa di dalam lindungan Allah SWT.


Aaamiiin



Palembang, 07 Mei 2020

2 komentar untuk "KESABARAN MALAIKAT PENCATAT AMAL BURUK"