Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

SAHABAT DALAM KEBAIKAN

Ahmad Suherdi

Foto setelah wisuda LPPQ Thoriqoty pusat blitar

Pagi ini aku terbangun di bumi Palembang. Suasana pagi ini mendung disertai dengan hawa dingin. Hari ini adalah hari ketiga puasa di bulan Romadhon. Bulan penuh berkah dan ampunan. Semoga amal kita menjadi barokah di bulan suci ini. Aaamiiinn.

Foto setelah kataman qur'an


Aku akan menulis tentang sebuah kisah seorang sahabat. Dia adalah teman disalah satu pondok pesantren di kabupaten Tulungagung "ponpes Manba'ul 'Ulum Tunggulsari" itu nama pondoknya.


Waktu itu aku masuk ke pondok ini pada tahun 2015. Memang jarak pondok ke kampus sekitar 1 kilometer yang aku tempuh pada masa awal dulu dengan sepeda pancal. Memang ada beberapa pondok didekat kampus, tapi setelah aku survey dan mantab menetap di pondok ini.


Awal masuk pondok, aku melihat seorang kang yang setiap hari mondar-mandir di ndalem Kyai. Aku waktu itu belum tau siapa kang tersebut, namun setelah beberapa hari aku bisa kenal "kang Sabik" biasa teman-teman lain memanggil dia.

Foto latian Qiroat di pondok

Aku setiap hari melihat kang sabik sangat rajin sekali. Mulai dari rajin mengaji, matlaah kitab, hafalan nadom, jamaah, kegiatan jamiah dan lain-lainnya. Sering aku lihat juga kang sabik diutus ndalem untuk pergi kesawah untuk bercocok tanam dan kegiatan itu hampir setiap hari. Kang Sabik pun menjalankan tugas itu dengan sabar dan telaten.

Foto pas roan bareng di sawah

Kang Sabik orangnya ceria, setiap hari pasti ada guyonannya. Sajadah hijaupun selalu dia bawa ketika berjamaah di masjid atau ketika mau berangkat mengaji. Dari situ aku melihat keunikan dan keistiqomahan dari kang Sabik. Tentu istiqomah dalam beribadah.

Foto di wisata negeri dongeng Blitar

Kang Sabik termasuk santri yang cerdas dalam menangkap penjelasan kitab Abah. Sampai pada suatu saat kang Sabik diangkat menjadi asatidz di pondok ini. Semua itu berkat keuletan dan kesabaran kang Sabik dalam belajar ilmu di pondok. Aku sempat iri dan pengen seperti kang Sabik yang bisa istiqomah mengaji dan beribadah di pondok. Aku menjadi termotivasi dari kang Sabik.

Foto keluarga besar LPPQ Thoriqoty Tulungagung.

Kami menjadi akrab karena setiap hari bersama di pondok. Dulu kang sabik ikut pembelajaran al-Qur'an metode Thoriqoty yang diselenggarakan di ndalemnya bapak Hajji Sulaiman Fauzi "beliau adalah gus pondok". Aku menjadi termotivasi mengikuti pembelajaran tersebut. Waktu itu aku telat sekitar 3 bulanan pembelajaran. Kang Sabik selalu bilang istiqomah tempat duduk pas mengaji.

Foto setelah festival banjari di Tulungagung

Pada november 2019 kang Sabik mengalami sakit dan harus pulang di rawat di rumah. Aku dan teman-teman berinisiatif untuk menjenguk kang Sabik di Blitar. Perjalanan yang panjang kami lalui bersama. Sesampainya di rumah kang Sabik, aku dan teman-teman disambut dengan gembira oleh kang Sabik. Pada waktu itu wajahnya ceria seperti biasanya menandakan bahwa kang Sabik sudah beransur membaik dan sembuh. Kami sangat senang.


Foto Syahadah kelulusan pembelajaran al-Qur'an

Beberapa hari kemudian kang Sabik kembali ke pondok dan beraktifitas seperti biasanya. Mengajar ngaji, jadi santri dan lainnya. Aku merasa senang karena dengan adanya kang Sabik pasti akan ada suara-suara penyemangat kami untuk mangaji. Kata-kata mutiara yang diucapkan kang Sabik dibalik tembok triplek sering aku dengar ketika kang Sabik ngulang ngaji. Karena kelas mengulang kita sebelahan.

Rutinan jamiah malam jum'at

Beberapa bulan kemudian kang Sabik kembali sakit dan harus pulang di rumah. Aku kaget setelah mendengar bahwa kang Sabik diopname di salah satu rumah sakit di kota Blitar. Kabar itu aku dengar ketika beberapa hari kang Sabik sudah dirawat di rumah sakit.

Foto lagi makan berkat bersama-sama

Aku dan teman ku "Shohib namanya" berangkat berdua karena beberapa teman yang lain sudah berangkat terlebih dahulu. Aku sampai di rumah sakit dan menuju kamar opname kang Sabik. Aku memasuki kamar dan terlihat kang Sabik terbaring lemas. Wajah pucat dan tubuh yang menggigil aku dapati waktu itu. Waktu itu kang Sabik sakit tipes. Aku sempat mengobrol sebentar dan memberikan motivasi agar cepat sembuh dan bisa ke pondok lagi. 

Foto acara festival banjari di IAIN Tulungagung

30 maret 2020 aku pulang kampung karena ada wabah virus covid-19. Aku sempat nulis di blog dan di komen kang sabik "sampean pulang to kang" tanya kang sabik melalui komentar di FB... "iya kang aku pulang kampung" jawab aku. Percakapan dilanjutkan di chat w.a. Aku menanyakan kabarnya dan ternyata kondisinya masih belum pulih. Makannya hanya dengan bubur kacang hijau karena makan nasi akan dimuntahkan lagi akibat perut tidak mau menerima. Aku terus menyemangatinya untuk tetap semangat sembuh.

Foto 2017 di atas menara air pondok ngunut Tulungagung

Waktu sudah menjelang bulan Ramadhan. Hari ini adalah puasa ke 2 tepatnya 25 April 2020. Aku menikmati menu berbuka puasa dengan keluarga di rumah. Aku sempat terkejur dengan chat w.a salah satu teman pondok. Aku kaget dengan chat itu. Aku merasa kaget dan langsung menelepon teman yang chat tersebut. Aku bertanya apa yang terjadi.?... dia menjawab bahwa kang Sabik sudah tidak ada "meninggal dunia". Spontan air mata mengalir dan rasa tidak karu-karuan waktu itu. Aku masih tidak percaya lalu aku buka grub pondok ternyata benar kang Sabik sudah meninggal. Innalillahi wainnailahi rojiun. Semoga amal baik ketika di pondok bisa menjadikan kebaikan dan nikmat surga untuk kang Sabik. Aaamiiin.

Sungguh mulia kang Sabik meninggal di bulan Ramadhan. Dimana ini adalah bulan yang penuh ampunan dan keberkahan. Aku masih ingat betul akan jasa-jasamu padaku ketika di pondok. Kau adalah teman yang mengajak dalam kebaikan. Semoga menjadi amal jariyah yang tidak akan terputus. Aku bersaksi engkau adalah orang baik. Aaaamiiin

Almarhum Muhammad Sabiqul khoiri (31 Mei 1997- 25 April 2020)




Palembang, 26 April 2020.













Posting Komentar untuk "SAHABAT DALAM KEBAIKAN"