Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

REVIEW BUKU LITERASI DARI BRUNEI DARUSSALAM KARYA Dr. NGAINUN NAIM


Ahmad Suherdi


Alhamdulillah di masa isolasi mandiri ini aku bisa menyelesaikan bacaan salah satu buku dosen di IAIN Tulungagung. Aku mulai membaca buku ini tanggal 30 Maret 2020 ketika di dalam perjalanan mudik dari Tulungagung menuju Palembang lalu sesampai di rumah harus isolasi mandiri selama 14 hari. Buku ini yang menjadi temanku dan selesai membaca 4 April 2020. Waktu yang singkat namun aku menikmati setiap isi buku ini. Buku yang di tulis ini menceritakan kisah 9 hari di Brunei Darussalam

Mungkin banyak orang ingin pergi disuatu tempat yang belum pernah sama sekali di datangi. Seperti halnya bepergian ke luar negeri umpanya. Banyak yang menginginkan hal tersebut. Namun banyak faktor yang terkendala. Seperti, tidak punya cukup uang, belum bisa berbahasa asing dll. Memang banyak juga yang bisa bepergian ke luar negeri untuk mendapatkan suatu pekerjaan dengan gaji yang istimiwir (gaji banyak). Menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) atau semacamnya.

Dalam buku ini, sosok pegiat literasi sekaligus menjadi dosen saya di pascasarjana IAIN Tulungagung "Dr Ngainun Na'im" menulis sebuah kisahnya selama 9 hari di Brunei Darussalam dalam acara penelitian di negara tersebut. Beliau tidak sendiri, namun bersama dengan teman-teman beliau yang berada di Indonesia serta menjadi dosen diberbagai Universitas. 

Alur cerita dalam buku ini sangat menarik. Dimulai dari hal yang sederhana hingga pada hal-hal yang unik. Setiap tempat beliau bisa menceritakan hingga satu sampai dua lembar bahkan bisa lebih.

Akan aku tulis isi bukunya di bawah ini.

JUDUL: LITERASI dari Brunei Darussalam.
PENULIS: Dr. Ngainun Naim.
PENERBIT: Akademia Pustaka.
KATEGORI: Buku.
TAHUN TERBIT/CETAKAN: 2020/1
BIOGRAFI PENULIS: Ngainun Naim adalah Ketua LP2M IAIN Tulungagung. Aktif menulis artikel dan buku. Buku yang telah ditulis, antara lain, Proses Kreatif Penulisan Akademik (Yogyakarta: Lentera, 2015), Self Development (Tulungagung: IAIN Tulungagung Press, 2015), Islam dan Pluralisme Agama: Dinamika Perebutan Makna (Yogyakarta: Aura Pustaka, 2014), Teologi Kerukunan, Mencari Titik Temu dalam Keragaman (Yogyakarta: Teras, 2011), Pendidikan Multikultural, Konsep dan Aplikasi (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2008), dan Pengantar Studi Islam (Yogyakarta: Gre Publishing, 2011). Penulis bisa dihubungi di nomor HP 081311124546 atau alamat e-mail: naimmas22@gmail.com. Informasi lebih jauh tentang penulis bisa dilihat di: naimmas22. Khusus tulisannya tentang dunia literasi bisa dilihat di blog: www.spirit-literasi.blogspot.com

SINOPSIS: Buku ini menceritakan perjalanan 9 hari di Brunei Darussalam. Sungguh perjalanan yang luarbiasa di negeri tetangga.

ISI REVIEW: ada 20 judul cerita yang di tulis.
1. Keberangkatan dan Waktu yang Mepet.
Penulis menceritakan beberapa perjalanan dan kegiatan di Indonesia sebelum berangkat ke Brunei Darussalam.

2. Kurang Tidur.
Penulis juga menceritakan bagaimana membagi-bagi waktu yang kian menjadi padat hingga penulis sendiri kurang dalam jam tidurnya.

3. Pre-Departure.
Bertemu dengan patner dan merencanakan kegiatan yang akan dilaksanakan di Brunei Nantinya.

4. Perjalanan yang mendebarkan.
Pada cerita ini penulis sempat sedikit terjadi kendala pada pasport karna sisa masa aktif yang sedikit. Namun tetap bisa berangkant.

5. Teman-teman perjalanan.
Penulis menceritakan perjalanan dengan teman-teman yang ikut ke Brunei dan juga penulis menyebutkan nama dan jabatan masing-masingnya.

6. Makan di Mana.?
Selera makan memang tidak bisa disamanakan. Di sini penulis menceritakan selera makan teman-temannya yang memilih sendiri warung yang diminati.

7. Penyambutan yang Luar Biasa.
Menceritakan penyambutan dan juga bagaimana awalmula berdiskusi dengan orang-orang yang berada di Brunei Darussalam.

8. Antropologi Pernikahan.
Penulis juga berbagi wawasan terkait adat pernikahan di Brunei Darussalam.

9. Bersih dan Disiplin.
Dalam cerita ini penulis menganalogikan kegiatan lalu lintas dijalan tentang kebersihan dan kedisiplinan. Penulis juga bercerita antara lalu lintas di Brunei dan Indonesia sendiri.

10. Para Perokok yang Tersiksa.
Pada bagian ini penulis menjelaskan bahwa tidak ada perokok maupun jual rokok di negeri itu. Walaupun ada pasti dilakukan dengan sembunyi-sembunyi.

11. Kuliah bersama Dr. Ahamad Faosiy Ogunbado.
Memen luar biasa penulis mendapat ilmu walau dalam waktu yang singkat.

12. Makhluk Utama dan Aktualisasinya.
Penulis menekankan tulisannya pada sisi rohani pada diri manusia.

13. Diskusi Publikasi di Centre For Research and Publication.
Penulis menceritakan bahwa penulis dan rombongan mendapat sebuah momen yang luar biasa bisa menjalin kerjasama dalam publikasi karya tulis.

14. KAIB 12 dan BIHAS 2.
Menceritakan keberuntungan penulis dan rombongan bisa mengikuti acara besar ini.

15. Bertemu Sultan Hasanah Bolkiah.
Penulis menuliskan poin-poin penting yang disampaikan Sultan dan Mufti dalam pidatonya.

16. Hadiah Buku dari Ustadz Hanafi.
Memang tipe penulis yang sangat hobi dengan buku yang menjadikan penulis sering mendapatkan buku-buku dari sesama penulis.

17. Maaf Pak Teman-teman Saya Hilang.
Penulis menyisipkan sebuah humor yang bikin saya selaku pembaca tertawa sendiri.

18. Berziarah ke Makam Sultan Sharif Ali.
Penulis mengajarkan bahwa kebudayaan Islam Nusantara berupa ziaroh kubur harus senantiasa diamalkan dengan tujuan kita selalu mengenang jasa-jasa mereka pada umat manusia serta kita dapat mendekatkan diri kepada Allah.

19. Menikmati Kuliner Khas Brunei Darussalam.
Penulis menceritakan sebuah makanan yang juga mirip seperti makanan khas Maluku.

20. Semoga Bisa ke Brunei Darussalam.
Pada ahir tulisan ini. Penulis memberikan inspirasi pada pembaca bahwa menulis hal sederhana berupa perjalanan hidup merupakan suatu kesan tersendiri. Bisa sebagai kenangan maupun sebagai motivasi untuk pembacanya.

KESIMPULAN: Intinya bahwa buku ini menceritakan sebuah perjalan di Negeri tetangga dalam waktu 9 hari. Penulis tidak menyia-nyiakan pengalaman tersebut. Dengan perlahan penulis merangkai kata demi kata dalam setiap perjalanan nya hingga jadilah buku ini. Buku sederhana yang bercerita tentang pengalaman di negeri tetangga.

Terimakasih. Semoga bermanfaat. Kritik dan saran sangat dibutuhkan.

Waasalamu'alaikum

PALEMBANG, 04 April 2020

Posting Komentar untuk "REVIEW BUKU LITERASI DARI BRUNEI DARUSSALAM KARYA Dr. NGAINUN NAIM"