Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

TETAP SEMANGAT WALAU PERTEMUAN TERAHIR

Ahmad Suherdi


Rabu, 18 Desember 2019.
Hari ini adalah hari terahir pertemuan bersama beliau, yaitu Bapak Ngainun Naim. Beliau sang motivator literasi, yang selalu memberi semangat mahasiswa untuk semangat membaca dan menulis. Iya minimal menulis catatan harian di blogger. 

Keunikan dari bapak Naim adalah pembawaan beliau dalam menyampaikan materi, itu dengan bahasa yang mudah untuk dipahami, santai dan beliau suka humoris.

Satu pesan yang teringat dari dawuh beliau yaitu "luangkanlah waktu". Luangkan lah waktu untuk membaca dan menulis. Dari situ aku tersadar betapa banyak waktuku yang seharusnya dibuat untuk menambah sumber bacaan.


Tak lupa akupun meminta tanda tangan di buku yang pernah beliau berikan kepadaku. Buku spirit literasi telah membuka inspirasi buat ku. Banyak kesan dan pesan yang disampaikan beliau di dalam buku ini. Betapa keren nya beliau berkunjung di berbagai tempat untuk seminar atau pertemuam yang bermanfaat lainnya. Beliau selalu mencatat setiap langkah perjalanan dengan tujuan akan selalu dikenang perjalanan tersebut.


Ini adalah buku diery ku yang telah lama hilang, entah terselip dimana. Isinya tentang kisah harianku. Ketika tadi pagi temanku dari kejahuan membaca buku ku dengan lantang, seketika aku ingat dengan kata-kata yang diucapkan. Sesegera aku mendekatinya dan mengambil buku catatan ku yang ditemukan didalam tas yang sudah terbuang. Betapa malunya aku, isi dalam catatan itu di baca semua. Yah mungkin itu menjadi pelajaran buatku untuk lebih menjaga barang, agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Terimakasih untuk temanku telah menemukan buku ini walau semua isi telah kau baca. No Problem.


Kesan pagi ini sangat luar biasa. Walau hari ini adalah pertemuan terahir dikelas, itu tidak menghentikan langkah ini untuk membaca dan menulis. Bahkan aku ingin membuat catatan sebanyak-banyaknya, agar nanti aku bisa bercerita perjalanan hidup ku di masa yang akan datang.


Diahir pertemuan ini, beliau memberi tugas, yaitu menulis tentang pengalaman perkuliahan selama satu semester. Hmm sekali lagi ini menjadi tantangan buat kami untuk menulis dan mengangan-angan hal apa saja yang sebelum nya dilakukan. Jika tulisan itu jadi, smoga bisa di cetak dan menjadi tulisan buku pertama kami. Aaamiiin. Semoga.

Dan untuk teman-temanku, kita harus semangat. Jangan mudah menyerah. Semangat menyelesaikan tugas ahir dan mari bersama-sama wisuda tepat pada waktunya.


Aaamiiin

Tulungagung, 18 Desember 2019.

Posting Komentar untuk "TETAP SEMANGAT WALAU PERTEMUAN TERAHIR"