Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

THE POWER OF ISAH-ISAH

Oleh: Ahmad Suherdi

      Malam ini adalah malam dimana masih berkecimpung dengan air, sabun, piring, wajan dan lain-lain yang berhubungan dengan alat-alat dapur. Cucian piring sisa acara resepsi pernikahan gus pondok juga masih banyak dan harus segera di cuci.
        Kang pondok lah menjadi andalan bu nyai untuk isah-isah. Tau apa itu isah-isah?? Iyaa isah-isah itu sama saja dengan mencuci piring cuma itu dalam bahasa jawa saja. 
      Tangan cekatan kang pondok seakan-akan sudah terbiasa dengan isah-isah. Iya memang salah satu kewajiban laki-laki ketika sudah menjadi suami yaa harus bisa prigel atau multi talenta. Bisa masak, bisa isah-isah, bisa nyapu, bisa ngajarin ngaji anak dan istri, mencari nafkah dan lain-lain. Keren bukan.
      Pondok pun mengajarkan keprigelan kepada para santri putra. Walaupun tak jarang santri putri juga yang isah-isah di ndalem tapi mungkin dalam jumlah sedikit dan hanya beberapa piring atau wajan saja yang biasa santri putri isah-isahi. Kalau jumlahnya ratusan ya santri putra turun tangan hehehe. Yaa semua santri saling gotong royong untuk kesuksesan sebuah acara atau pembelajaran di dalam pondok.
             Hikmah pengabdian seorang santri itu sangat besar sekali. Pengabdian adalah sarana para santri mendapatkan ridho Kyai. Pengabdian seperti abdi ndalem, abdi di sawah, abdi menjadi ustadz dan ustadzah atau lain sebagainya. Dalam proses pengabdian para santri mencoba untuk tetap istiqomah, kuat dan sabar dalam menghadapi berbagai macam hal.
.

.
Smoga tetap istiqomah ...

Tulungagung, 11 Oktober 2019

Posting Komentar untuk "THE POWER OF ISAH-ISAH"