AKU DAN PONDOKKU
"Aku dan Pondokku"
By: Ahmad Suherdi
Lokasi: PonPes Manba’ul
‘Ulum Tunggul Sari Tulungagung Jawa Timur
Tgl: 29-09-2019
Hidup dipondok tidak
seperti yang dibayangkan tatkala masih dirumah, dimana ketika dirumah dapat
asyik bermain sepuasnya, maen game dll. Berbeda sebaliknya ketika sudah didalam
pondok. Kegiatan-kegiatan seperti dirumah seakan terbatasi, iya memang dipondok
kita diajarkan mandiri, diajarkan disiplin, mengatur waktu dengan sebaiknya dan
yang paling baik yaitu kita di ajarkan sholat shubuh berjamaan, bangun tepat
waktu, mengurangi kegiatan tidur dengan kegiatan mengaji dan lain-lain.
Ketika awal masuk di
pondok serasa aneh dan belum bisa beradabtasi dengam lingkungan pondok juga
dari segi makan dan minum masih belum bisa beradaptasi. Dimana, kekhasan pondok
yaitu jangan terong “sejenis sayuran terong yang dimasak dengan bumbu cabai,
bawang merah, bawang putih, garam dll”. Dan aku memang tidak begitu suka dengan
jangan terong, dirumah saja ibuk memasak jangan terong males makannya, apalagi ini
yang masak teman-teman hmmm rasanya ya ala kadarnya hihihi... begitu juga ketika
malam pun aku merasakan kedinginan karna hanya tidur di atas selembar alas yang
terbuat dari bahan karet tipis yang panjangnya dua meter dengan lebar satu
meter hmmmm ya begitulah di pondok kita diajarkan hidup bersama, hidup
sederhana dan pastinya menjadi keluarga.
Hari-hari ku lalui di
pondok, pada waktu itu aku saat pergi kuliah naik sepeda pancal, sekitar dua
kilometer jarak pondok ke kampus yaa memang bukan jarak yang dekat sih bagi
pengayuh sepeda pancal hehehe yaa maklum lah sepeda pertamaku untuk pergi kuliah
yaitu sepeda lipat bentuk nya mungil kecil dengan diameter roda yang kecil, aku
merasa lama sampai ketika mengayuh hehehe yang namanya saja ngontel pastinya
capek, berkeringat tapi insyaAllah menjadi sehat kok hhehehe.
Kegiatan dipondok pun
serasa lebih padat, ya mungkin belum terbiasa ketika menyatukan kegiatan kampus
dan pondok,,, hehehe sekali lagi mungkin karna efek ngontel sepeda yaaa
hahahah. Yaa memang sangat capek ketika sampai di pondok yang menunjukkan waktu
magrib, yaa waktu itu awal-awal semester masih pulang jam malam kadang sampai
jam delapan malam, waw luwar biasa bukan, sudah capek kuliah di pondok disambut
dengan kelas madrasah diniyah pikiran pun serasa tak berhenti untuk memahami
materi belajar, hmmm selalu bersyukur saja kita masih di beri kesempatan oleh
Allah untuk menuntut ilmu dan pengetahuan sebanyak-banyaknya.
Rasa rindu akan sosok
keluarga pasti ada, yaa pasti rindu banget yaa aku sekarang di Jawa di
Tulungagung orangtua ku di Sumatera Selatan di Kota Palembang hmm bayangkan dua
hari perjalanan seperti mengakar di bis hahaha. Rindu pun datang kala malam
itu, rasa rindu itu sangat kuat dan sampai kedalam hati waahhhhh lebay nya, ini
tidak lebay lho coba aja kalian rasakan sendiri bagaimana hidup di tanah orang
di perantauan dan jauh diseberang meninggalkan keluarga dan hanya dengan telpon
untuk sekedar penghilang rasa rindu.
Dipondok pesantren kita
di ajari berbagai banyak ilmu dari mulai ilmu syariat, ilmu tauhid hingga ilmu
tasawuf. Pastinya pengajarannya berjenjang dari mulai kelas pegon sampai
seterusnya hingga sampai tahapan lebih tinggi. Dipondok ku ini lebih kepada
pondok salab dan juga berbau ke-NUan, hmmm banyak sekali pencerahan-pencerahan
dari Abah saat mengaji tentang tasawuf, pada waktu itu ngaji malam bada diniyah
ngaji kitab tasawuf Duratun Nasihin yang mana di dalamnya terdapat
nasehat-nasehat indah penyejuk hati dalam kehidupan sehari-hari... hmmm Abah
selalu dawuh bahwa dalam belajar ilmu tasawuf itu bukan untuk kaum yang tua
saja, justru anak muda harus belajar ilmu tasawuf agar menjadi terbiasa menjaga
hati sampai tua nanti supaya tidak bingung dalam menjalani kehidupan karna dada
kita menjadi lapang dan nyaman.
Pembelajaran ubudiyah
atau bisa dikatakan praktek ibadah juga di ajarkan seperti latihan khutbah
jum’at, akad nikah, acara walimahan, tatacara merawat mayat dan masih banyak
lagi. Rutinitas tersebut dilakukan setiap malam jum’at dan terus menerus
bergantian setiap malam jum’atnya. Asyik sekali pokoknya di pondok banyak
teman, bercanda dan lain-lain.
Smoga cerita ini dapat
menginspirasi untuk mau hidup dipondok, belajar di pondok dan mengabdi di pondok. Aaaamiiiin.
Terimakasih sudah
membaca.
Posting Komentar untuk "AKU DAN PONDOKKU"
Silahkan Berkomentar Dengan Sopan